SMP IT Abu Bakar Kembali Juara Umum MTQ 2015

SMPIT Abu Bakar Yogyakarta kembali meraih juara umum dalam gelaran lomba Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) tahun 2015 tingkat Kota Yogyakarta yang diadakan Kemeterian Agama (Kemenag) bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Yogyakarta.

Juara 1 Kepsek Berprestasi se-Kota Yogyakarta

Alhamdulillah, kami Perpustakaan Daarul 'Ilmi beserta seluruh keluarga besar SMPIT Abu Bakar Yogyakarta mengucapkan selamat kepada kepala sekolah kami, Ustadz Akhsanul Fuadi, S.Ag., M.Pd.I., yang telah berhasil meraih JUARA 1 Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat SMP se-Kota Yogyakarta tahun 2015.

Selamat Datang Siswa Baru

Selamat datang kami ucapkan kepada seluruh siswa baru kelas VII A s/d kelas VII H di kampus SMPIT Abu Bakar Yogyakarta. Juga selamat bergabung dengan Perpustakaan Daarul Ilmi.

Wisata Pustaka ke Arpusda Kota Jogja

Wisata Pustaka ke Toko Buku Gramedia dan Kantor ARPUSDA (Arsip dan Perpustakaan Daerah) Kota Yogyakarta. Kegiatan ini kami laksanakan pada hari Ahad, bertepatan dengan PTP (Pekan Tidak Pulang) bagi siswa boarding putra.

Kerjasama Pemanfaatan Koleksi dengan Perpustakaan Esluha

Perpustakaan Daarul Ilmi SMPIT Abu Bakar dan Perpustakaan Daarul Hikmah SDIT Lukman Al-Hakim mengadakan kerjasama pemanfaatan koleksi.

Friday 20 December 2013

Delisa, sosok asli di balik novel yang meng-inspirasi



Delisa Fitri Rahmadani, sosok asli Delisa
Dialah Delisa, korban tsunami yang kisahnya di-film-kan & dibukukan dalam "Hafalan Shalat Delisa". Meski salah satu kakinya telah diamputasi, dia tetap tegar berdiri ditengah panggung peringatan 8 tahun tsunami yang dipusatkan di Museum Tsunami Banda Aceh siang tadi.

Nama lengkapnya adalah Delisa Fitri Rahmadani, ia biasa dipanggil Delisa. Gadis tersebut lahir di Ulee Lheu Banda Aceh 15 Desember 1997 silam. Saat kejadian itu, ia masih berusia 8 tahun 15 hari. Waktu itu ia masih duduk di kelas dua MIN Ulee Lheu Banda Aceh. Ia tidak hanya kehilangan kaki kirinya, namun ibunya, Salamah dan ketiga saudara kandungnya juga ikut ditelan gelombang maha dahsyat tersebut.

Delisa dalam salah satu adegan di film.
Kini delisa menjalani hari-harinya dengan bantuan tongkat dan kaki palsunya. Ia tinggal bersama ayahnya, Bakhtiar dan seorang abangnya yang selamat. Ia kini duduk di kleas satu SMK 5 Telkom Banda Aceh. Sejak masih smp, ia pernah menjadi juara umum disekolahnya. Tidak hanya menonjol dalam prestasi akademik, gadis ini juga lihai memainkan alat musik keyboard.

"Saya berterima kasih kepada Allah swt, yang telah mengambil salah satu kaki saya, di luar sana masih banyak Delisa-Delisa lain yang mungkin lebih dari saya" ujarnya. Kelak, Delisa bercita-cita ingin menjadi pemain musik dan pengarang buku. Ia juga berkeinginan membuat komunitas untuk anak-anak cacat, sebuah keinginan yang sangat mulia tentunya. Tetap semangat Delisa, do'a kami selalu menyertai mu dalam menggapai cita-cita mulia, amiin..!!

Sampul novel "Hafalan Sholat Delisa"
**Berbagai sumber

Thursday 12 December 2013

Kondisi Awal Perpustakaan Daarul Ilmi

Perpustakaan Daarul Ilmi saat itu...

Beginilah kondisi awal Perpustakaan Daarul Ilmi kita tercinta ini. Gambar2 ini diambil pada saat Ustadz Teguh melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) pada kurun waktu 5 Maret s/d 5 Mei 2012 bersama dengan rekan2 satu timnya yaitu Ira Uffa Dwi Ratih Fijayanti (yang saaat ini melanjutkan studi S1-nya di jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Airlangga) dan Sri Rahayu (Yang saat ini menjadi Pustakawati di SMA Bunda Rangkiang Bogor). Terlihat betapa kondisi perpustakaan saat itu masih sangat minim, sehingga Ustadz Teguh bersama rekan2 tim PKL-nya harus bekerja keras membangun sistem perpustakaan kita ini agar menjadi lebih teratur dan modern dengan menggunakan standar2 ilmu perpustakaan.

Dalam masa PKL waktu itu, Ustadz Teguh dengan rekan2 timnya melakukan rombak total perpustakaan, yang pada waktu itu masih sangat sederhana, di mana pada waktu itu perpustakaan belum terkelola secara standar. Ustadz Teguh dengan rekan2nya melakukan kegiatan pengolahan koleksi mulai dari inventarisasi koleksi, stampling, klasifikasi koleksi, labeling, input data ke sistem automasi perpustakaan, bongkar2 rak, penyiangan koleksi, pengadaan sarana-prasarana perpustakaan mulai dari rak buku, meja baca, meja sirkulasi, printer dsb. Saking banyaknya hal yang harus dikerjakan pada wakttu itu, sampai2 Ustadz Teguh dengan rekan2nya dengan suka rela melakukan PKL lanjutan setelah mereka ditarik pada tanggal 5 Mei 2012. Ustadz Teguh dengan rekan2nya masih melakukan PKL lanjutan hingga hampir 1 bulan setelah penarikan dari kampus. Ini menjukkan betapa luar biasanya mereka dalam berkomitmen nyata untuk memajukan perpustakaan ini.

Dan dari hasil kerja tim PKL inilah ahirnya dapat dilihat sekarang perpustakaan Daarul Ilmi semakin berkembang dan terus mengalami kemajuan. Hal ini tak lepas dari upaya tim PKL yang luar biasa ini dalam membangun "pondasi" dalam pengelolaan perpustakaan Daarul Ilmi ini.

Berikut ini beberapa gambar kondisi perpustakaan Daarul Ilmi saat itu..

Rak-rak koleksi saat itu

Ruang baca perpustakaan

Thursday 5 December 2013

SMPIT Nurul 'Ilmi Tenggarong Study Banding Ke Perpustakaan Daarul Ilmi

Ust. Teguh menerima Usth. Akhadah
(Pengelola Perpustakaan SMPIT Nurul 'Ilmi Tenggarong).
Tanggal 9 November lalu, pengelola SMPIT Nurul 'Ilmi Tenggarong dipimpin oleh Kepala SMPIT Nurul ‘Ilmi Tenggarong Bpk. Untung, S.Pd. didampingi Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu Regional Kalimantan Dr. H. Saiful Aduar, M.Pd. dengan beberapa Guru dan Siswa yang berjumlah sekitar 50 orang melakukan study banding ke sekolah kami SMPIT Abu Bakar Yogyakarta.

Dalam study banding tersebut, pengelola perpustakaan SMPIT Nurul Ilmi Tenggarong yaitu beliau Ustadzah Akhadah melakukan studi banding ke perpustakaan kami, Perpustakaan Daarul 'Ilmi SMPIT Abu Bakar Yogyakarta. Beliau diterima langsung oleh Koordinator Perpustakaan Daarul 'Ilmi, Ustadz Teguh Prasetyo Utomo, A.Md. dengan didampingi mahasiswa PPL Ilmu Perpustakaan S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yaitu saudari Lis Ardiyani dan Hekmi Shimabait.

Ustadzah Akhadah (kiri) didampingi mahasiswi PPL, Lis Ardiyani.
Dalam pertemuan ini, pengelola perpustakaan SMPIT Nurul Ilmi Tenggarong banyak menayakan tentang sistem pengelolaan perpustakaan Daarul Ilmi, tentang jaringan kerjasama , serta tentang teknis pengelolaan koleksi perpustakan, dll. Beliau juga banyak bercerita tentang kondisi perpustakaan di sana yang masih "minim" dan masih digabung antara perpustakaan SD dengan perpustakaan SMP, ruangan yang masih sempit, pengelola perpustakaan yang belum profesional, serta jumlah koleksi yang belum memadai. dan dari pihak kami pun menceritakan banyak hal tentang pengelolaan perpustakaan, tentang karakteristik pemustaka, tentang macam layanan perpustakaan, serta yang cukup mendalam adalah tentang sistem otomasi perpustakaan, mulai dari softaware yang kami gunakan - yang mana di perpustakan kami telah menggunakan SLiMS (Senayan Library Management System) sebagai basis otomasi perpustakaan kami - perangkat2 yang diperlukan dalam membangun sistem otomasi, hingga teknis penerapan sistem otomasi perpustakaan.

Ust. Teguh menjelaskan tentang sistem klasifikasi buku.
Ahirnya setelah berbincang banyak tentang perpustakaan, beliau pamit dan kamipun memberikan "kenang-kenangan" berupa brosur Perpustakaan Daarul Ilmi, master program otomasi perpustakaan SLiMS, master program DDC, serta data program kerja dan beberapa hal yang dibutuhkan untuk pengembangan perpustakaan di SMPIT Nurul Ilmi Tenggarong. Harapannya dengan ini bisa menjadi embrio bagi kami untuk membantu perpustakaan-perpustakaan di Indonesia akan semakin maju dan semakin memantapkan posisi dan peranannya di dalam memajukan pendidikan dan bangsa Indonesia.

Ust. Teguh mempraktekkan cara penggunaan sistem otomasi perpustakaan.

Wednesday 4 December 2013

Asyiknya di Perpustakaan ^_^

Yang mau numpang narsis dan sekedar foto2 di perpus juga boleh.
Yup.... "Asyik" itulah kata yang hampir selalu terucap dari para siswa setiap kali ditanya tentang perpustakaan Daarul Ilmi. Benar, karena di sinilah mereka bisa melakukan banyak hal. Bereka bisa belajar, nonton film, membaca, mengerjakan tugas, pembelajaran, akses internet cepat dan gratis, berdiskusi dg kawan2nya, mengisi air minum (lhah kok?... Hmm... makanya ke perpus biar tahu...), sekedar nongkrong menghabiskan waktu jika ada jam kosong, baca koran, baca majalah, ataupun membaca berbagai macam ensiklopedi dan koleksi referensi yang ada di perpus, mulai dari referensi islam sampai referensi umum lengkap ada di sini.

ALiF (Abu Bakar Library Friends)


Abu Bakar Library Friends atau disingkat menjadi ALiF. Yup.. inilah komunitas pecinta buku dan perpustakaan yang ada di SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta. Komunitas yang mempertemukan para pecinta ilmu pengetahuan dan informasi.
ALiF bermula dari sebuah gagasan pustakawan SMP Islam Terpadu Abu Bakar untuk "membuat" sebuah komunitas pecinta buku dan perpustakaan. Ide ini terinsirasi dari adanya komunitas2 serupa yang ada di beberapa sekolah di Yogyakarta ini, misalnya ada MBL (Mayoga Books Lovers) di MAN Yogyakarta 3, Tinta (Teladan Cinta Membaca) di SMAN 1 (Teladan) Yogyakarta, dan juga ada Pustakawan Kecil di SD Muhammadiyah Sapen. Bahkan ada juga Sahabat Perpustakaan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Komunitas2 itulah yang menginspirasi Perpustakaan Daarul Ilmi untuk pula memiliki komunitas serupa. tentu saja gagasan ini terutama juga dilandasi dengan semangat untuk lebih memajukan pendidikan dan memperbesar peran perpustakaan dalam mengantarkan kesuksesan pendidikan siswa-siswi SMP Islam Terpadu Abu Bakar. Sehingga pada tanggal 16 November 2013, lahirlah ALiF dari rahim Perpustakaan Daarul Ilmi SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta.

Harapan kami kedepan, ALiF bisa semakin mengeksistensikan peranannya dalam berbagai kegiatan kepustakawanan di SMP Islam Terpadu Abu Bakar. Dari kegiatan2 itulah diharapkan akan semakin memajukan kualitas intelektualitas siswa serta secara otomatis akan pula memajukan kualitas pendidikan di SMP Islam Terpadu Abu Bakar. Para anggota ALiF diharapkan bisa menjadi garda terdepan dan teladan bagi teman2nya dalam menyebarkan virus2 cinta informasi dan perpustakaan. ALiF diharapkan mampu menjadi pendongkrak semangat belajar siswa dan peningkatan minat baca di lingkungan SMP Islam Terpadu Abu Bakar tercinta ini.

Saat ini ALiF telah memiliki anggota sebanyak 48 orang yang merupakan perwakilan dari kelas 7A sd 7H dan kelas 8A sd 8H yang masing2 kelas diwakili 3 orang siswa.

** Dokumentasi kegiatan ALiF...

ALiF nonton bareng film "Pasca Cetak"
Santai, ada yg sambil tiduran pun tak masalah.
Yang akhwat pun tak kalah antusias menyaksikan filmnya.
Penyerahan sertifikan ALiF secara simbolis oleh Mbak Heni Kurnia Ningsing (UIN Suka)
Anggota ALiF (Ikhwan) menunjukkan sertifikatnya.
Anggota ALiF (Akhwat) menunjukkan sertifikatnya.

Tuesday 3 December 2013

PPL IP UIN Suka: Seminar Kepustakawanan

Ust. Teguh memberikan sambutan pembukaan pelatihan.
Kreatif, itulah satu kata yang kiranya pas untuk mengomentari kegiatan Seminar Kepustakawanan yang diadakan pada tanggal 16 November 2013 ini. Para mahasiswa PPL ini dengan sigap, siap, tanggap, cepat dan tepat melaksanakan instruksi dari Ust Teguh yang meminta mereka mengadakan program pendidikan pemakai (user education) bagi para siswa. Ahirnya mereka mengadakan seminar kepustakawanan bagi para siswa yang mana dalam kegiatan ini dirangkaikan pula dengan kegiatan pendidikan pemakai.

Dalam kegiatan seminar ini para siswa diberikan materi kepustakawanan dan motivasi2 untuk rajin memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Juga para siswa diajari tentang teknik2 kepustakawanan seperti shelving, labeling, searching, dan lain2. Dan hasilnya anak2 sangat antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan ini. Bahkan ahirnya, di ahir acara seminar terbentuk pula sebuah komunitas pecinta perpustakaan yang bernama ALiF (Abu Bakar Library Friends) yang memiliki anggota sebanyak 48 orang yang terdiri dari perwakilan kelas 7A s/d 7H dan kelas 8A s/d 8H yang masing2 kelas diwakili 3 orang siswa.

Dalam sambutannya, Ust Teguh menyampaikan bahwasanya dg diadakannya pelatihan kepustakawanan bagi siswa-siswi SMP IT Abu Bakar ini, dapat menjadikan mereka lebih memahami dan lebih familier dengan perpustakaan. Harapannya, para siswa dapat memanfaatkan setiap layanan yang ada di perpustakaan secara maksimal untuk menunjang kesuksesan studi mereka.

Berikut ini foto2 kegiatan seminar ini. Seru....!! ^_^


Para peserta seminar antusias mendengarkan penjelasan dari salah seorang pembicara.
Menjelaskan kepada peserta training.
Salah satu peserta training memperhatikan dg sangat antusias.
Salah seorang peserta mencoba sistem absensi online.
Praktik menggunakan OPAC (Online Public Acess Catalogue)
Menjelaskan kepada peserta.
Rafli semangat mencoba Online Visitor Counter.
Penyematan Pin tanda anggota ALiF secara simbolis.
Penyematan Pin tanda anggota ALiF  secara simbolis.
Foto Bersama (1)
Foto Bersama (2)
Panitia seminar.
Masih sempat ngalay.. -_-'

PPL Mahasiswa IP (Ilmu Perpustakaan) S1 UIN Suka Yogya

Para mahasiswi PPL berfoto di dalam ruang perpustakaan bersama Ustadzah Aprillia (tengah).
Sejak dua bulan yang lalu, tepatnya tanggal 7 Oktober 2013 ada empat orang mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dari Jurusan Ilmu Perpustakaan (IP) S1 melakukan Praktek Pengalaman Lapangan di Perpustakaan Daarul Ilmi. Keempat mahasiswi tersebut adalah Lis Ardiyani, Hekmi Shimabait, Choiriyah, dan Heni Kurnia Ningsih.


Malala: Buku Dapat Mengalahkan Terorisme

http://assets.kompas.com/data/photo/2013/07/12/2205056Malala-di-PBB780x390.jpg
Malala Yousafzai (berjilbab) saat berpidato di PBB tepat di hari ulang tahunnya yang ke-16 pada Jum'at 12/7/2013 lalu. Malala mendesak dunia untuk memberikan akses pendidikan yang sebesar-besarnya untuk anak. (kompas.com)
Malala Yousafzai, gadis sekolah Pakistan yang ditembak tepat di kepalanya oleh militan Taliban karena mengampanyekan hak perempuan atas pendidikan, mengatakan, buku merupakan ”senjata untuk mengalahkan terorisme”. Dia mengemukakan hal itu, Selasa (3/9/2013), saat membuka sebuah perpustakaan baru di kota yang kini mengadopsinya di Inggris.

Gadis 16 tahun itu memberikan pidato sebelum meluncurkan sebuah plakat stainless steel untuk menandai pembukaan perpustakaan umum terbesar di Eropa, Library of Birmingham.

Yousafzai, yang diterbangkan ke kota di Inggris tengah itu guna menjalani operasi pada Oktober lalu setelah menjadi sasaran seorang pria bersenjata ketika dia berangkat ke sekolah di Pakistan, mengatakan, dia menantang dirinya sendiri, yaitu ”bahwa saya akan membaca ribuan buku dan saya akan membekali diri dengan pengetahuan. Pena dan buku adalah senjata yang mengalahkan terorisme”.

Dia menambahkan, ”Tidak ada senjata yang lebih besar daripada pengetahuan dan tidak ada sumber penge tahuan yang lebih besar daripada kata-kata yang tertulis.”

Remaja itu, yang telah dinominasikan untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini, berbicara dengan penuh percaya diri dengan hanya sedikit kekakuan di sisi kiri wajahnya.

Malala, yang hampir tewas ketika peluru Taliban menyerempet otaknya, telah bersekolah di Birmingham, kota yang memiliki populasi warga Pakistan terbesar di Inggris. Keluarganya juga telah pindah ke kota itu untuk menemaninya.

Sumber: Kompas.com