Tuesday, 23 June 2015

Cerpen Islami: Perjuangan Penuh Barokah

Ramadhan Kareem
Hari demi hari berlalu, dan tibalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh para umat Islam, yaitu bulan suci Ramadhan, atau sering juga dikenal dengan sebutan Bulan Penuh Berkah. Bagaimana tidak? Di bulan ini kita diberi ampunan dan dilipat-gandakan pahalanya. Itulah sebabnya umat Islam sangat bahagia menyambut Bulan Penuh Berkah ini, termasuk Bu Ika sang penjual makanan dan minuman untuk berbuka puasa ini. Di Bulan Ramadhan ini ia mendapat pendapatan lebih, dengan menjual Es Kelapa Muda yang segaaarnya minta ampun. Eits, jangan ngiler dulu, ini bukan Es Kelapa Muda biasa lho… Penasaran ? yuk, let’s cekidot.

Siapa sih, yang tidak suka dengan kenikmatan Es Kelapa Muda? Semua sudah pernah mencoba kan? Tapi, apakah kalian sudah pernah mencicipi Es Kelapa Muda jualannya Bu Ika? Jika belum, mari simak bacaan ini dengan teliti. Jadi , Es kelapa muda ini ditambah dengan nata de coco yang kenyal-kenyil dan dicampur dengan kemurnian kuningnya buah nangka asli, sehingga membuat minuman ini laku terjual .

Tempat penjualan sajian buka puasa ini terletak di Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta. Tak hanya Es Kelapa Muda, Bu Ika juga menyajikan makanan-makanan berat lainnya. Pokoknya lengkap deh… Walaupun lengkap, sebenarnya Bu Ika hanya menjalankan tugasnya untuk menyiapkan dan menjual makanan ataupun minuman yang dititipkan oleh seseorang yang telah membuat makanan dan minuman tersebut. Dengan semangat Bu Ika, Bu Nia dan Bu Atun menjual sajian-sajian menu berbuka puasa ini selama 1 bulan penuh. Bu Ika dan teman-temannya dapat bekerja sama dengan kompak dan tak lupa untuk saling membantu, wah… Perlu dicontoh itu…

Bu Ika Widiyarti atau biasa dipanggil Bu Ika, mengaku bahwa ia hanya menjual Es Kelapa Muda sebagai pekerjaan sambilan di Bulan Ramadhan ini. Dan katanya ia bekerja di warung makan ayam geprek. Nah, di situlah pekerjaan aslinya. Khusus di bulan Ramadhan ini, Bu Ika berangkat ke Pandeyan mengendarai sepeda atau sepeda motor dari rumahnya yang terletak di warung boto, pada pukul 03.00 sore. Sebelum berjualan Bu Ika harus menyiapkan makanannya terlebih dahulu. Setelah siap, para pembeli dipersilahkan untuk membeli makanan ataupun minumannya yang terasa sangat nikmat. Ramenya pembeli yang datang, biasanya terjadi pada pukul 05.00 hingga pukul 05.30 sore. Setelah pengunjung mulai sepi, dan sajiannya sudah habis. Maka, pada saat itulah pekerjaannya untuk menjual Es Kelapa Muda dan makanan yang lainnya sudah selesai. Namun, saat pukul 07.00 malam, Bu Ika berada di warung makan Ayam Geprek, untuk mengerjakan pekerjaan aslinya. Seperti itulah kesehariannya Bu Ika di Bulan Ramadhan.

Di Bulan Suci ini, Bu Ika menceritakan pengalamannya yang ia alami tahun ini. Seraya tersenyum ia mengaku bahwa Bu Ika dan teman-temannya sempat menjual makanan yang sudah basi, karena Bu Ika lupa mengecek ulang makanan yang dititipkan untuk dijual, akibatnya para pembeli protes berat, sambil menagih uangnya yang telah ia bayar untuk membeli makanan tersebut. Dengan segera ia mengembalikan uang tersebut. Akhirnya, Bu Ika melaporkan sekaligus menceritakan apa yang telah terjadi kepada orang yang menitipkan makanan tersbut, dengan harapan tak akan terulang kejadian seperti ini. Sebagai pelajaran, Bu Ika tak ingin lupa dan akan segera mengecek kembali makanan yang akan dijual. Sesungguh nya, ia tak ingin mengulangi pengalamannya terjadi lagi dan membuat nya rugi akan waktu dan hasil pendapatannya .

Yah, begitulah pengalaman suka dan duka yang didapatkan Bu Ika selama bekerja di Pandeyan. Entah itu pekerjaan sambilan ataupun pekerjaan aslinya, ia tetap menjalankannya dengan bahagia dan penuh perjuangan. Walaupun pekerjaan ini terlihat biasa, namun, jika kita mengerjakannya dengan sepenuh hati tanpa mengeluh akan tercipta kehidupan sesungguhnya yang ada untuk diri kita sendiri. Hasilnya pun tak kalah hebatnya, jika memang kita BERIKHTIAR, BERDO’A DAN BERTAWAKAL. Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita, jika kita memberikan yang terbaik untuk Allah. Karena sesungguhnya, Allah itu Maha dari Segala Maha, termasuk Maha Adil kepada kita semua.



*ditulis oleh Annisa Salma Hana, Gina Prima Pricillia, Izhanoem Audia, Nur Afiani Qonitah, Pradipta Khairani, Safira Riansyah dalam rangka tugas pembelajaran Bahasa Indonesia.

**Penulis saat ini sudah lulus dari SMPIT Abu Bakar Yogyakarta

Post Comment

0 komentar:

Post a Comment