Manuskrip. By: Vivanews.com |
VIVAnews - Perpustakaan Digital di Universitas Cambridge baru saja melakukan digitalisasi naskah penting sebuah manuskrip kitab suci. Ribuan halaman dari naskah agama yang dalam keadaan rapuh itu kemudian dihadirkan secara digital untuk kebutuhan studi pengguna internet.
Salah satu yang melalui proses digitalisasi adalah salinan manuskrip 10 Perintah Allah atau Ten Commandments. Naskah berusia 2000 tahun ini juga dikenal sebagai "Nash Papyrus."
Sebelum naskah Dead Sea Scroll ditemukan pada 1947, Nash Papyrus merupakan manuskrip tertua yang berisi teks dari Alkitab Ibrani. Nama manuskrip ini disematkan ahli sejarah mesir, Walter Llewellyn Nash, yang membeli naskah tersebut dari agen barang antik di 1902.
Teks Nash Papyrus merupakan salah satu di antara dokumen penting terkait agama, yang dipublikasikan dalam serangkaian gambar kualitas zoom tinggi oleh Cambridge Digital Library.
"Mengingat usia naskah dan pentingnya naskah-naskah, sehingga jarang dapat dilihat. Dan ketika mereka ditampilkan, kita hanya bisa menampilkan satu atau dua halaman," kata pustakawan universitas Anne Jarvis dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Livescience.
"Sekarang, melalui kemurahan hati dari Yayasan Polonsky, siapapun yang memiliki koneksi internet dapat menelusuri hal yang menarik, mencari di setiap halaman manuskrip, dan mengeksplorasi secara rinci dengan detail yang luar biasa," ucap Jarvis.
Leonard Polonsky yang telah mendanai proyek ini mengaku "senang melihat bahan penting telah tersedia secara gratis bagi dunia".
Teks lain yang di-post yaitu salinan kuno Perjanjian Baru, yang disebut "Codex Bezae". Naskah ini berisi keseluruhan empat Injil (meskipun yang lengkap hanyalah Injil Lukas), dan Kisah Para Rasul dalam bahasa Yunani serta Latin. Codex Bezae diperkirakan berasal dari abad keempat atau awal kelima akhir.
Book of Deer, sebuah kitab Injil latin dari abad ke 10, juga telah tersedia secara online. Buku saku Injil ini berukuran sekitar tinggi 16 cm, dan lebar 11 meter dan berasal dari paruh pertama abad ke 10.
Namanya berasal dari penambahan yang dibuat untuk teks dalam Gaelik (bahasa yang digunakan di Skotlandia dan sekitar Irlandia) atau Middle Irish, oleh seseorang di Deer Aberdeenshire (Skotlandia).
Koleksi digital di perpustakaan ini juga berisi beberapa ribu unit dari kumpulan naskah Yahudi abad pertengahan terbesar di dunia. Dikenal dengan sebutan "Taylor Schechter Cairo Genizah Collection", fragmen naskah yang ditemukan di sebuah gudang di Mesir pada 1890-an ini memberikan informasi detail mengenai kehidupan dalam komunitas Yahudi di Fustat, dekat Kairo.
Selain teks penting Yahudi atau Yahudi-Kristen, koleksi online ini termasuk fragmen yang sangat awal dari Al-Quran, yang berasal dari abad kedelapan atau kesembilan. Selain itu terdapat pula manuskrip Sansekerta yang mencakup semua tradisi agama besar dari Asia Selatan.
Sebelum naskah Dead Sea Scroll ditemukan pada 1947, Nash Papyrus merupakan manuskrip tertua yang berisi teks dari Alkitab Ibrani. Nama manuskrip ini disematkan ahli sejarah mesir, Walter Llewellyn Nash, yang membeli naskah tersebut dari agen barang antik di 1902.
Teks Nash Papyrus merupakan salah satu di antara dokumen penting terkait agama, yang dipublikasikan dalam serangkaian gambar kualitas zoom tinggi oleh Cambridge Digital Library.
"Mengingat usia naskah dan pentingnya naskah-naskah, sehingga jarang dapat dilihat. Dan ketika mereka ditampilkan, kita hanya bisa menampilkan satu atau dua halaman," kata pustakawan universitas Anne Jarvis dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Livescience.
"Sekarang, melalui kemurahan hati dari Yayasan Polonsky, siapapun yang memiliki koneksi internet dapat menelusuri hal yang menarik, mencari di setiap halaman manuskrip, dan mengeksplorasi secara rinci dengan detail yang luar biasa," ucap Jarvis.
Leonard Polonsky yang telah mendanai proyek ini mengaku "senang melihat bahan penting telah tersedia secara gratis bagi dunia".
Teks lain yang di-post yaitu salinan kuno Perjanjian Baru, yang disebut "Codex Bezae". Naskah ini berisi keseluruhan empat Injil (meskipun yang lengkap hanyalah Injil Lukas), dan Kisah Para Rasul dalam bahasa Yunani serta Latin. Codex Bezae diperkirakan berasal dari abad keempat atau awal kelima akhir.
Book of Deer, sebuah kitab Injil latin dari abad ke 10, juga telah tersedia secara online. Buku saku Injil ini berukuran sekitar tinggi 16 cm, dan lebar 11 meter dan berasal dari paruh pertama abad ke 10.
Namanya berasal dari penambahan yang dibuat untuk teks dalam Gaelik (bahasa yang digunakan di Skotlandia dan sekitar Irlandia) atau Middle Irish, oleh seseorang di Deer Aberdeenshire (Skotlandia).
Koleksi digital di perpustakaan ini juga berisi beberapa ribu unit dari kumpulan naskah Yahudi abad pertengahan terbesar di dunia. Dikenal dengan sebutan "Taylor Schechter Cairo Genizah Collection", fragmen naskah yang ditemukan di sebuah gudang di Mesir pada 1890-an ini memberikan informasi detail mengenai kehidupan dalam komunitas Yahudi di Fustat, dekat Kairo.
Selain teks penting Yahudi atau Yahudi-Kristen, koleksi online ini termasuk fragmen yang sangat awal dari Al-Quran, yang berasal dari abad kedelapan atau kesembilan. Selain itu terdapat pula manuskrip Sansekerta yang mencakup semua tradisi agama besar dari Asia Selatan.
Post Comment
0 komentar:
Post a Comment